Minggu, 19 Juli 2009

Kita Butuh Pemimpin Seperti SBY..


Jum’at pagi,ketika saya sedang sarapan...tak biasanya ******* TV menyiarkan BREAKING NEWS. Pikir saya jika tidak ada kejadian penting tak mungkinlah, stasiun *******TV menyiarkan BREAKING NEWS. Saya terkejut seketika mendengar bahwa hotel di Ritz Caltorn terjadi sebuah ledakan. Pikiran saya langsung melayang dan teringat akan suatu hal hingga akhirnya menemukan mozaik-mozaik memori kebahagiaan menyambut sang MEGA BINTANG sepak bola, Manchester United. Dalam hati saya langsung mengatakan “Wah gawat, tempat menginap MU diledakkan” langsung saya berspekulasi bahwa MU akan batal datang ke Indonesia gara-gara hal ini. Ternyata spekulasi saya itu membuat perasaan saya berkecamuk, terkapar di sahara. Karena memang saya adalah fans berat manchesetr united. Sempat saya terpapar sebuah harapan ketika mendengar bahwa ledakan itu disebabkan oleh Genset. Ternyata hal tersebut hanyalah spekulasi media. Hotel Ritz Caltorn dan JW Marriot Dibom!!! Saya langsung lemas mendengarnya. Sebuah peantian hampir satu tahun menunggu kehadiran MU hancur remuk hanya 2 hari sebelum kedatangan sang bintang.

Jujur, hati kecil saya menangis dan mengutuk pelaku pemboman itu ingin rasanya saya membunuhnya. Sebuah imipian yang saya tanam setahun lalu, rusak hanya karena perbuatan keji itu. Hal ini diperparah dengan pernyataan resmi Agum Gumelar dan perwakilan MU di Indonesia bahwa MU Batal datang ke Indonesia. Idon’t like this…

Dalam kondisi seperti ini, hanya impian kosong yang menyelimuti benak saya. Semoga pemerintah meyakinkan pihak MU untuk menarik pembatalannya dating ke Indonesia. Saya yakin bukan hanya saya yang menyesal, bukan hanya saya yang sedih, bukan hanya saya yang marah karena hal ini. Saya yakin jutaan rakyat Indonesia yang menjadi fans berat MU pun demikian. Hal ini akan menjadi pertimbangan pemerintah untuk membujuk MU menarik pembtalan kunjungannya ke Indonesia. Sempat saya memohon dan memelas kepada nomor aduan Presiden di 9949, sunguh saya memelas kepada SBY untuk membujuk MU menarik pembatalannya ke Indonesia. Pikir saya toh nyatanya kita (bangsa Indonesia) aman-aman saja. Namun seoertinya hal itu hanyalah sebuah hal yang sia-sia yang saya lakukan.

Setelah 3 hari berlangsung, dan ketika saya mengetahui bahwa memang pemerintah tidak member izin kedatangan MU. Saya sudah dapat berfikir jernih, dan karena suatu hal saya berfikir bahwa ini sebuah keputusan tepat. Keputusan tepat dari seorang pemimpin yang tepat. Seandainya saja memang MU jadi datang ke Indonesia. Konsentrasi pengamanan akan terpecah,dan yang terpenting adalah terror bom masih mnegintai kita, meskipun hanya sebuah teror. Seandainya MU sedang ada di Indonesia, dan ada yang “iseng” meneror bukankah hal itu akan diketahui dunia. Dan nyatanya memang terjadi, hotel Four Seasons yang berada di Kuningan dan hotel ASEAN di Medan diteror akan dibom oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Bayangkan jika MU sedang ada di Indonesia mereka pulang ke Inggris membawa citra yang lebih buruk dari Indonesia dari sebuah Bom. Sebuah keputusan yang bijak dari pemimpin yang bijak, Susilo Bambang Yudhoyono.. Keputusan yang tidak memihak, tidak ego, menyelamatkan nama bangsa, kembali membangun nama baik Indonesia, insting yang baik. Sebuah keputusan awal yang tepat dari pemimpin sekelas SBY untuk membangun nama baik Indoneisa (lagi).

0 komentar: