Selasa, 21 Juli 2009

mqdj5yezks

Minggu, 19 Juli 2009

Kita Butuh Pemimpin Seperti SBY..


Jum’at pagi,ketika saya sedang sarapan...tak biasanya ******* TV menyiarkan BREAKING NEWS. Pikir saya jika tidak ada kejadian penting tak mungkinlah, stasiun *******TV menyiarkan BREAKING NEWS. Saya terkejut seketika mendengar bahwa hotel di Ritz Caltorn terjadi sebuah ledakan. Pikiran saya langsung melayang dan teringat akan suatu hal hingga akhirnya menemukan mozaik-mozaik memori kebahagiaan menyambut sang MEGA BINTANG sepak bola, Manchester United. Dalam hati saya langsung mengatakan “Wah gawat, tempat menginap MU diledakkan” langsung saya berspekulasi bahwa MU akan batal datang ke Indonesia gara-gara hal ini. Ternyata spekulasi saya itu membuat perasaan saya berkecamuk, terkapar di sahara. Karena memang saya adalah fans berat manchesetr united. Sempat saya terpapar sebuah harapan ketika mendengar bahwa ledakan itu disebabkan oleh Genset. Ternyata hal tersebut hanyalah spekulasi media. Hotel Ritz Caltorn dan JW Marriot Dibom!!! Saya langsung lemas mendengarnya. Sebuah peantian hampir satu tahun menunggu kehadiran MU hancur remuk hanya 2 hari sebelum kedatangan sang bintang.

Jujur, hati kecil saya menangis dan mengutuk pelaku pemboman itu ingin rasanya saya membunuhnya. Sebuah imipian yang saya tanam setahun lalu, rusak hanya karena perbuatan keji itu. Hal ini diperparah dengan pernyataan resmi Agum Gumelar dan perwakilan MU di Indonesia bahwa MU Batal datang ke Indonesia. Idon’t like this…

Dalam kondisi seperti ini, hanya impian kosong yang menyelimuti benak saya. Semoga pemerintah meyakinkan pihak MU untuk menarik pembatalannya dating ke Indonesia. Saya yakin bukan hanya saya yang menyesal, bukan hanya saya yang sedih, bukan hanya saya yang marah karena hal ini. Saya yakin jutaan rakyat Indonesia yang menjadi fans berat MU pun demikian. Hal ini akan menjadi pertimbangan pemerintah untuk membujuk MU menarik pembtalan kunjungannya ke Indonesia. Sempat saya memohon dan memelas kepada nomor aduan Presiden di 9949, sunguh saya memelas kepada SBY untuk membujuk MU menarik pembatalannya ke Indonesia. Pikir saya toh nyatanya kita (bangsa Indonesia) aman-aman saja. Namun seoertinya hal itu hanyalah sebuah hal yang sia-sia yang saya lakukan.

Setelah 3 hari berlangsung, dan ketika saya mengetahui bahwa memang pemerintah tidak member izin kedatangan MU. Saya sudah dapat berfikir jernih, dan karena suatu hal saya berfikir bahwa ini sebuah keputusan tepat. Keputusan tepat dari seorang pemimpin yang tepat. Seandainya saja memang MU jadi datang ke Indonesia. Konsentrasi pengamanan akan terpecah,dan yang terpenting adalah terror bom masih mnegintai kita, meskipun hanya sebuah teror. Seandainya MU sedang ada di Indonesia, dan ada yang “iseng” meneror bukankah hal itu akan diketahui dunia. Dan nyatanya memang terjadi, hotel Four Seasons yang berada di Kuningan dan hotel ASEAN di Medan diteror akan dibom oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Bayangkan jika MU sedang ada di Indonesia mereka pulang ke Inggris membawa citra yang lebih buruk dari Indonesia dari sebuah Bom. Sebuah keputusan yang bijak dari pemimpin yang bijak, Susilo Bambang Yudhoyono.. Keputusan yang tidak memihak, tidak ego, menyelamatkan nama bangsa, kembali membangun nama baik Indonesia, insting yang baik. Sebuah keputusan awal yang tepat dari pemimpin sekelas SBY untuk membangun nama baik Indoneisa (lagi).

Kamis, 16 Juli 2009

Cerita Tentang Indonesia...


DASAR NEGARA 

Pancasila adalah filosofi dasar negara Indonesia yang berasal dari dua kata sansekerta, “panca” artinya lima, dan “sila” artinya dasar. Pancasila terdiri atas lima dasar yang berhubungan dan tidak dapat dipisahkan, adalah :

1. Ketuhanan yang Maha Esa 
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 
3. Persatuan Indonesia 
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan 
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 

Indonesia merupakan negara demokrasi yang dalam pemerintahannya menganut sistem presidensiil, dan Pancasila ini merupakan jiwa dari demokrasi. Demokrasi yang didasarkan atas lima dasar tersebut dinamakan Demokrasi Pancasila. Dasar negara ini, dinyatakan oleh Presiden Soekarno (Presiden Indonesia yang pertama) dalam Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.



POSISI GEOGRAFIS 

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai 17.508 pulau. Indonesia terbentang antara 6 derajat garis lintang utara sampai 11 derajat garis lintang selatan, dan dari 97 derajat sampai 141 derajat garis bujur timur serta terletak antara dua benua yaitu benua Asia dan Australia/Oceania. Posisi strategis ini mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi.

Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Apabila perairan antara pulau-pulau itu digabungkan, maka luas Indonesia menjadi1.9 juta mil persegi, 

Lima pulau besar di Indonesia adalah : Sumatera dengan luas 473.606 km persegi, Jawa dengan luas 132.107 km persegi, Kalimantan (pulau terbesar ketiga di dunia) dengan luas 539.460 km persegi, Sulawesi dengan luas 189.216 km persegi, dan Papua dengan luas 421.981 km persegi.


SEJARAH GEOLOGI

Pulau-pulau Indonesia terbentuk pada jaman Miocene (12 juta tahun sebelum masehi); Palaeocene ( 70 juta tahun sebelum masehi); Eocene (30 juta tahun sebelum masehi); Oligacene (25 juta tahun sebelum masehi). Sehubungan dengan datangnya orang-orang dari tanah daratan Asia maka Indonesia dipercaya sudah ada pada jaman Pleistocene (4 juta tahun sebelum masehi). Pulau-pulau terbentuk sepanjang garis yang berpengaruh kuat antara perubahan lempengan tektonik Australia dan Pasifik. Lempengan Australia berubah lambat naik kedalam jalan kecil lempeng Pasifik, yang bergerak ke selatan, dan antara garis-garis ini terbentanglah pulau-pulau Indonesia.

Ini membuat Indonesia sebagai salah satu negara yang paling banyak berubah wilayah geologinya di dunia. Pegunungan-pegunungan yang berada di pulau-pulau Indonesia terdiri lebih dari 400 gunung berapi, dimana 100 diantaranya masih aktif. Indonesia mengalami tiga kali getaran dalam sehari, gempa bumi sedikitnya satu kali dalam sehari dan sedikitnya satu kali letusan gunung berapi dalam setahun.


DEMOGRAFI

Penduduk Indonesia dapat dibagi secara garis besar dalam dua kelompok. Di bagian barat Indonesia penduduknya kebanyakan adalah suku Melayu sementara di timur adalah suku Papua, yang mempunyai akar di kepulauan Melanesia. Banyak penduduk Indonesia yang menyatakan dirinya sebagai bagian dari kelompok suku yang lebih spesifik, yang dibagi menurut bahasa dan asal daerah, misalnya Jawa, Sunda atau Batak.

Selain itu juga ada penduduk pendatang yang jumlahnya minoritas diantaranya adalah Etnis Tionghoa, India, dan Arab. Mereka sudah lama datang ke nusantara dengan jalur perdagangan sejak abad ke 8 SM dan menetap menjadi bagian dari Nusantara. Di Indonesia terdapat sekitar 3% populasi etnis Tionghoa. Angka ini berbeda-beda karena hanya pada tahun 1930-an terakhir kalinya pemerintah melakukan sensus dengan menggolong-golongkan masyarakat Indonesia ke dalam suku bangsa dan keturunannya.

Islam adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh sekitar 85,2% penduduk Indonesia, yang menjadikan Indonesia negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Sisanya beragama Protestan (8,9%); Katolik (3%); Hindu (1,8%); Buddha (0,8%); dan lain-lain (0,3%).

Kebanyakan penduduk Indonesia bertutur dalam bahasa daerah sebagai bahasa ibu, namun bahasa resmi Indonesia, bahasa Indonesia, diajarkan di seluruh sekolah-sekolah di negara ini dan dikuasai oleh hampir seluruh penduduk Indonesia.

POLITIK

Seperti juga di negara-negara demokrasi lainnya, sistem politik di Indonesia didasarkan pada Trias Politika yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif. Kekuasaan legislatif dipegang oleh sebuah lembaga bernama Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR) yang terdiri dari dua badan yaitu DPR yang anggota-anggotanya terdiri dari wakil-wakil Partai Politik dan DPD yang anggota-anggotanya mewakili provinsi yang ada di Indonesia. Setiap daerah diwakili oleh 4 orang yang dipilih langsung oleh rakyat di daerahnya masing-masing.

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) adalah lembaga tertinggi negara. Keanggotaan MPR berubah setelah Amandeman UUD 1945 pada periode 1999-2004. Seluruh anggota MPR adalah anggota DPR ditambah anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah). Sebelumnya, anggota MPR adalah seluruh anggota DPR ditambah utusan golongan. Anggota MPR saat ini terdiri dari 550 anggota DPR dan 128 anggota DPD. Anggota DPR dan DPD dipilih melalui pemilu dan dilantik dalam masa jabatan lima tahun. Sejak 2004, MPR adalah sebuah parlemen bikameral, setelah terciptanya DPD sebagai kamar kedua.

Lembaga eksekutif berpusat pada presiden, wakil presiden, dan kabinet. Kabinet di Indonesia adalah Kabinet Presidenstil sehingga para menteri bertanggung jawab kepada presiden dan tidak mewakili partai politik yang ada di parlemen. 

Lembaga Yudikatif sejak masa reformasi dan adanya amandemen UUD 1945 dijalankan oleh Mahkamah Agung, termasuk pengaturan administrasi para Hakim.


PROVINSI

Indonesia saat ini memiliki 33 provinsi (termasuk 2 Daerah Istimewa (DI) dan satu Daerah Khusus Ibukota (DKI). Kedua DI tersebut adalah Nanggroe Aceh Darussalam dan Daerah Istimewa Yogyakarta sedangkan Daerah Khusus Ibukotanya adalah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Sebelum tahun 1999, Timor Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia, yang kemudian memisahkan diri melalui referendum menjadi Negara Timor Leste.

Daftar Provinsi di Indonesia 
Sumatra 
Nanggroe Aceh Darussalam | Sumatera Utara | Sumatera Barat | Bengkulu | Riau | Kepulauan Riau | Jambi | Sumatera Selatan | Lampung | Kepulauan Bangka Belitung 
Jawa 
Jakarta | Jawa Barat | Banten | Jawa Tengah | DI Yogyakarta | Jawa Timur 
Kalimantan 
Kalimantan Barat | Kalimantan Tengah | Kalimantan Selatan | Kalimantan Timur 
Nusa Tenggara 
Bali | Nusa Tenggara Barat | Nusa Tenggara Timur 
Sulawesi 
Sulawesi Barat | Sulawesi Utara | Sulawesi Tengah | Sulawesi Selatan | Sulawesi Tenggara | Gorontalo 
Kepulauan Maluku dan Papua 
Maluku | Maluku Utara | Papua Barat | Papua 
 


EKONOMI

Ekonomi Indonesia mengalami kemunduran pada akhir tahun 1990-an akibat krisis ekonomi yang melanda sebagian besar Asia pada saat itu. Ekonominya kini telah lumayan stabil saat ini.

Indonesia mempunyai sumber daya alam yang besar di luar Jawa, termasuk minyak mentah, gas alam, timah, tembaga dan emas. Indonesia adalah pengekspor gas alam terbesar kedua di dunia, meski akhir-akhir ini ia telah mulai menjadi pengimpor bersih minyak mentah. Hasil pertanian yang utama termasuk beras, teh, kopi, rempah-rempah dan karet.

Rekan perdagangan terbesar Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat dan negara-negara tetangganya yaitu Malaysia, Singapura dan Australia.

Meski kaya akan sumber daya alam dan manusia, Indonesia masih menghadapi masalah besar dalam bidang kemiskinan yang sebagian besar disebabkan korupsi yang merajalela dalam pemerintah.

Bank sentral Indonesia adalah Bank Indonesia.


SENI BUDAYA

Jenis kesenian di Indonesia banyak dipengaruhi oleh beberapa kebudayaan. Tari Jawa dan Bali yang terkenal, misalnya, berisi aspek-aspek kebudayaan dan mitologi Hindu.

Banyak juga seni tari yang berisikan nilai-nilai Islam. Beberapa di antaranya dapat ditemukan di daerah Sumatra seperti tari Saman Meusukat dan Tari Seudati dari Nanggroe Aceh Darussalam.

Selain itu yang cukup terkenal di dunia adalah wayang kulit yang menampilkan kisah-kisah tentang kejadian mitologis. Seni pantun, gurindam, dan sebagainya dari pelbagai daerah seperti pantun Melayu, dan pantun-pantun lainnya acapkali dipergunakan dalam acara-acara tertentu yaitu perhelatan, pentas seni, dan lain-lain.

Di bidang busana warisan budaya yang terkenal di seluruh dunia adalah kerajinan batik. Beberapa daerah yang terkenal akan industri batik meliputi Yogyakarta, Solo, dan juga Pekalongan. 

Pencak silat adalah seni bela diri yang unik yang berasal dari wilayah Indonesia. Seni bela diri ini kadang-kadang ditampilkan pada acara-acara pertunjukkan yang biasanya diikuti dengan musik tradisional Indonesia berupa gamelan dan seni musik tradisional lainnya sesuai dengan daerah asalnya.

Seni musik di Indonesia, baik tradisional maupun modern sangat banyak terbentang dari Sabang hingga Merauke. Musik tradisional termasuk juga keroncong Jawa dikenali oleh hampir semua rakyat Indonesia, namun yang lebih berkuasa dalam paras lagu di Indonesia yaitu seni lagu modern kemudian Dangdut. Dangdut adalah salah satu musik Indonesia yang sudah merakyat di wilayah Nusantara, yang dipadu dari unsur musik Melayu, India, dan juga musik tradisional Indonesia. Dinamakan Dangdut karena suara musik yang terdengar adalah suara 'dang' dan 'dut' dan musik Dangdut lebih dikuasai oleh suara gendang dan suling. Lagu-lagu dangdut biasanya didendangkan oleh pedangdut dengan goyangannya yang seronok dan lemah gemulai yang disesuaikan dengan tempo lagunya. Ada berbagai macam corak musik Dangdut, antara lain Dangdut Melayu, Dangdut Modern (Dangdut masa kini yang alat musiknya telah ditambah dengan alat musik modern); dan Dangdut Pesisir (Lagu dangdut tradisional Jawa, Sunda, dll). Pada tahun 70-an, dangdut lebih dikenal sebagai aliran musik orkes Melayu, yang kemudian pada awal tahun 80-an ia lebih dikenal dengan sebutan Dangdut. 

Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, agama serta kepercayaan yang berbeda. Ada Batak, Karo, Minangkabau, Melayu di Sumatra dan sebagainya. Ada banyak agama yang diakui di Indonesia yaitu Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha bahkan kini Kepercayaan Konghucu juga diakui. Namun sebagian besar masyarakat Indonesia lebih memilih Islam sebagai agamanya

Sejarah Kabupaten Madiun



Kabupaten Madiun ditinjau dari pemerintahan yang sah, berdiri pada tanggal paro terang, bulan Muharam, tahun 1568 Masehi tepatnya jatuh hari Karnis Kilwon tanggal 18 Juli 1568 / Jumat Legi tanggal 15 Suro 1487 Be - Jawa Islam. 

 

Berawal pada masa kesultanan Demak, yang ditandai dengan perkawinan putra mahkota Demak Pangeran Surya Patiunus dengan Raden Ayu Retno Lembah putri dari Pangeran Adipati Gugur yang berkuasa di Ngurawan Dolopo. Pusat pemerintahan dipindahkan dari Ngurawan ke desa Sogaten dengan nama baru Purabaya (sekarang Madiun). Pangeran Surya Patiunus menduduki kesultanan hingga tahun 1521 dan diteruskan oleh Kyai Rekso Gati. (Sogaten = tempat Rekso Gati) 

Pangeran Timoer dilantik menjadi Supati di Purabaya tanggal 18 Jull 1568 berpusat di desa Sogaten. Sejak saat itu secara yuridis formal Kabupaten Purabaya menjadi suatu wilayah pemerintahan di bawah seorang Bupati dan berakhirlah pemerintahan pengawasan di Purabaya yang dipegang oleh Kyai Rekso Gati atas nama Demak dari tahun 1518 - 1568. 

Pada tahun 1575 pusat pemerintahan dipindahkan dari desa Sogaten ke desa Wonorejo atau Kuncen, Kota Madiun sampai tahun 1590. 

Pada tahun 1686, kekuasaan pemerintahan Kabupaten Purabaya diserahkan oleh Bupati Pangeran Timoer (Panembahan Rama) kepada putrinya Raden Ayu Retno Djumilah.. Bupati inilah selaku senopati manggalaning perang yang memimpin prajurit-prajurit Mancanegara Timur. 

Pada tahun 1586 dan 1587 Mataram melakukan penyerangan ke Purbaya dengan Mataram menderita kekalahan berat. Pada tahun 1590, dengan berpura-pura menyatakan takluk, Mataram menyerang pusat istana Kabupaten Purbaya yang hanya dipertahankan oleh Raden Ayu Retno Djumilah dengan sejumlah kesil pengawalnya. Perang tanding terjadi antara Sutawidjaja dengan Raden Ayu Retno Djumilah dilakukan disekitar sendang di dekat istana Kabupaten Wonorejo (Madiun) 

Pusaka Tundung Madiun berhasil direbut oleh Sutawidjaja dan melalui bujuk rayunya, Raden Ayu Retno Djumilah dipersunting oleh Sutawidjaja dan diboyong ke istana Mataram di Pleret (Jogyakarta) sebagai peringatan penguasaan Mataram atas Purbaya tersebut maka pada hari jum'at Legi tanggal 16 Nopember 1590 Masehi nama “Purbaya” diganti menjadi “Madiun ”

Kamis, 09 Juli 2009

Indonesia punya...



Jembatan Zainal Abidin



Jembatan Tuanku tambusai


Jembatan Suramadu

Rabu, 08 Juli 2009

Stadion Sriwedari Solo, Tempat diadakannya PON I





















(Sumber : liga indonesia.com)
Stadion ini didirikan oleh Susuhunan Paku Buwono X, yang melihat kenyataan bahwa semakin banyak rakyat bersepakbola di jalan-jalan atau di alun-alun. Paku Buwono X kemudian mendirikan Stadion Sriwedari lengkap dengan lampu sebagai apresiasi terhadap kebangkitan “Sepakbola Kebangsaan” yang digerakkan PSSI. Stadion itu diresmikan Oktober 1933. Dengan adanya stadion Sriwedari ini, kegiatan persepakbolaan semakin ramai.



Stadion Sriwedari Monumen PON I, Riwayatmu Kini…

(oleh Krisna Kartika Sari pada 18-04-2008)

Stadion Sriwedari selalu menjadi sejarah. Maklum saja, stadion tersebut memiliki makna mendalam bukan hanya bagi Kota Solo tapi juga bangsa Indonesia. Tempat tersebut menjadi “Monumen PON I” setelah menjadi tempat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 1948. Tak hanya itu stadion tersebut, juga selalu menjadi ruang terbuka bagi insan olahraga Solo. Bahkan di era Kompetisi Galatama, klub Arseto Solo sempat mencatatkan tinta emas sebagai juara di Stadion bersejarah itu.

Setelah berubah nama menjadi Stadion R Maladi, seolah stadion kebanggaan masyarakat Solo itu kehilangan magis. Bukan lantaran kehilangan keasliannya. Tapi salah satu cagar budaya itu kini dalam kondisi memprihatinkan. Selain lapangan rusak parah, masih ada fasilitas lain seperti loker ganti pemain dan kamar mandi pemain masih jauh dari hakekat bersih. “Memang tak seasli yang dulu, perubahan wajah ada pada kanopi depan. Sementara hal lain mulai lintasan lari, tribun hingga pagar masih belum mengalami perubahan, masih asli,” aku pengelola Stadion R Maladi, Heri Isranto.

Padahal semua tahu, tahun 2008 ini, Stadion R Maladi Sriwedari rencananya bakal dijadikan markas Laskar Sambernyawa, Persis Solo saat mengarungi Liga Indonesia 2008. Lebih memprihatinkan lagi, lapangan yang konon memiliki resapan terbaik karena dibangun dengan desain Belanda itu kini rusak berat. Praktis sejak awal Maret, lapangan tak mengenal kata istirahat, 7 hari tiada henti. Bukan hanya digunakan Kompetisi Divisi I Persis kemudian latihan tim Persis baik U-18 maupun Madya. Tapi tempat itu juga disewakan bagi umum termasuk event hiburan. “Kondisi lapangan memang sedikit rusak akibat diinjak-injak penonton saat event musik berskala nasional Sabtu (12/4) lalu. Tapi kita upayakan untuk segera ratakan dan perbaiki,” jelas Hery.

Tak dipungkiri, masalah finansial memang menjadi problem bagi pengelola. Akibat tak mendapat bantuan APBD, praktis manajemen Stadion hanya mengandalkan jasa sewa baik klub, pecinta olahraga, komunitas pedagang mobil (bursa mobil) hingga konser musik sebagai penyangga kebutuhan dana rutin. Padahal untuk merawat stadion bersejarah itu butuh dana tak sedikit. Melihat kenyataan itu, Wakil Walikota Solo sekaligus Ketua Umum Persis Solo, FX Hadi Rudyatmo menyatakan untuk sementara konser tak boleh digelar di Stadion Sriwedari.

“Hanya khusus konser Rabu (30/4) tetap berjalan sebab sudah ada kesepakatan kerja. Tapi setelah itu praktis kami akan total fokus ke perbaikan lapangan,” imbuh Hery. Para pelaku sejarah pun turut prihatin. Tak terkecuali bagi mantan bek kiri Arseto, Sukisno. “Sebagai orang yang dibesarkan di Stadion Sriwedari saya ingin Stadion ini dimaksimalkan untuk kepentingan olahraga, bukan berarti tidak boleh untuk kegiatan lain. Jadi pengelola harus berhati-hati dalam penggunaan,” ungkap pria yang juga pelatih Persis Madya itu.

Walau terbilang harus segera mendapatkan perhatian, namun bagi mantan bek tengah Persis era 1990-an, Totok Supriyanto. Kondisi lapangan Stadion R Maladi belumlah terlalu parah. “Jika tambal sulam selesai, rasanya kalau buat main bola termasuk kompetisi masih bisa,” terang pria yang kini menjadi lurah pasar itu.Tentunya belum ada istilah terlambat . Insan olahraga Solo pun berharap agar Pemkot dan pengelola dapat menyelamatkan salah satu maskot Kota Bengawan. Seperti diutarakan penggila bola Solo, Joko Harnoto. “Rasanya ini salah satu aset Solo, jadi kita harus menjaga. Pengelola dituntut tegas dalam menegakkan aturan agar ke depan kerusakan lapangan tak terulang lagi,” ujar pengusaha pakaian olahraga itu.(Krisna Kartika Sari)

Selasa, 07 Juli 2009

Pesan Moral Monyet Untuk Kita


Teman, saya pernah membaca artikel menarik tentang teknik berburu monyet di hutan-hutan Afrika. Caranya begitu unik. Sebab, teknik itu memungkinkan si pemburu menangkap monyet dalam keadaan hidup-hidup tanpa cedera sedikitpun. Maklum, ordernya memang begitu. Sebab, monyet-monyet itu akan digunakan sebagai hewan percobaan atau binatang sirkus di Amerika.

Cara menangkapnya sederhana saja.


Sang pemburu hanya menggunakan toples berleher panjang dan sempit. Toples itu diisi kacang yang telah diberi aroma. Tujuannya, agar mengundang monyet-monyet datang. Setelah diisi kacang, toples-toples itu ditanam dalam tanah dengan menyisakan mulut toples dibiarkan tanpa tutup.

Para pemburu melakukannya di sore hari. Besoknya, mereka tinggal meringkus monyet-monyet yang tangannya terjebak di dalam botol tak bisa dikeluarkan. Kok, bisa ? Tentu kita sudah tahu jawabnya. Monyet-monyet itu tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples. Mereka mengamati lalu memasukkan tangan untuk mengambil kacang-kacang yang ada di dalam. Tapi karena menggenggam kacang, monyet-monyet itu tidak bisa menarik keluar tangannya. Selama mempertahankan kacang-kacang itu, selama itu pula mereka terjebak. Toples itu terlalu berat untuk diangkat. Jadi, monyet-monyet itu tidak akan dapat pergi ke mana-mana !

Teman, kita mungkin akan tertawa melihat tingkah bodoh monyet-monyet itu. Tapi, tanpa sadar sebenarnya kita mungkin sedang menertawakan diri sendiri. Ya, kadang kita bersikap seperti monyet-monyet itu. Kita sering mengenggam erat-erat setiap pikiran yang mengganjal hati kita layaknya monyet menggenggam kacang. Kita sering mendendam, tak mudah memberi maaf, tak mudah melepaskan maaf. Mulut mungkin berkata ikhlas, tapi bara amarah masih ada di dalam dada. Kita tak pernah bisa melepasnya. Bahkan, kita bertindak begitu bodoh, membawa “toples-toples” itu ke mana pun kita pergi. Dengan beban berat itu, kita berusaha untuk terus berjalan. Tanpa sadar, kita sebenarnya sedang terperangkap penyakit pikiran dan hati yang akut.

Teman, sebenarya monyet-monyet itu bisa bebas dan selamat jika mau membuka genggaman tangannya. Dan, kita pun akan terbebas dari pikiran yang mengganjal dan penyakit hati jika sebelum tidur kita mau melepaskan semua pikiran yang mengganjal dan “rasa tidak enak” terhadap siapapun yang berinteraksi dengan kita. Dengan begitu kita akan mendapati hari esok begitu cerah dan menghadapinya dengan senyum…. Jadi, kenapa kita tetap menggenggam pikiran yang mengganjal dan juga perasan tidak enak itu ? - (NN)